Luka Jovic adalah salah satu penyerang berbakat asal Serbia yang kini memperkuat klub besar di Serie A, yaitu, AC Milan.
Meskipun memiliki potensi dan keahlian mencetak gol yang luar biasa, karier profesional Jovic ternyata dipenuhi dengan tantangan fisik yang serius, terutama masalah cedera yang membuatnya belum pernah benar-benar bermain penuh dalam satu pertandingan kompetitif selama beberapa musim terakhir. Untuk informasi lebih lengkapnya, kalian bisa klik link FOOTBALL CONSULTANT.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Perjalanan Karier Luka Jovic dan Tantangan Cedera
Luka Jovic memulai karier profesionalnya di dunia sepak bola dengan cepat menonjol sebagai striker berbakat asal Serbia. Setelah debutnya yang mengesankan bersama Red Star Belgrade, di mana ia berhasil mencetak gol termuda bagi klub tersebut, Jovic menunjukkan potensi luar biasa yang membuatnya dilirik oleh klub-klub besar Eropa. Perjalanannya kemudian membawanya ke Benfica, Eintracht Frankfurt, Real Madrid, Fiorentina, dan akhirnya AC Milan, memperkuat rekam jejaknya sebagai penyerang dengan insting gol yang tajam.
Namun, seiring dengan perjalanan karier yang melesat, Luka Jovic menghadapi berbagai tantangan serius berupa cedera yang seringkali menghambat performanya. Cedera-cedera yang ia alami, antara lain pubalgia, cedera pinggang bawah, hingga fraktur tulang kalkaneus. Telah memaksanya absen dalam waktu yang cukup lama dan membatasi menit bermainnya. Cedera yang menumpuk ini juga jadi alasan utama mengapa Jovic belum pernah bermain penuh selama 90 menit dalam sebuah pertandingan kompetitif, terutama pada musim 2024/2025 di AC Milan.
Rentetan Cedera yang Menghambat Performa Luka Jovic
Luka Jovic telah menghadapi rentetan cedera yang menghambat perkembangan karier dan performanya secara signifikan. Sejak beberapa musim terakhir, Jovic mengalami masalah kesehatan yang cukup serius. Terutama cedera kronis pada area pangkal paha atau pubalgia yang membuatnya kesulitan untuk tampil optimal.
Cedera ini bahkan memaksa Jovic menjalani operasi pada akhir tahun 2024. Menyebabkan ia harus absen selama sekitar empat minggu penuh dari aktivitas kompetitif bersama AC Milan. Selain pubalgia, Jovic juga pernah mengalami berbagai cedera lain seperti gangguan pada area pinggang bawah (lumbago) dan patah tulang pada bagian kalkaneus di kaki kanan yang dialaminya pada masa-masa sebelumnya.
Cedera-cedera tersebut menyebabkan waktu absen yang berkelanjutan, membatasi jam bermainnya di lapangan, dan menyulitkannya untuk membangun konsistensi dalam pertandingan. Bahkan di musim 2024/25, Jovic hanya tercatat bermain selama 78 menit dalam beberapa kesempatan terbatasnya, Tanpa pernah mampu bertahan penuh selama satu laga kompetitif.
Baca Juga: Arsenal Ditahan Imbang Crystal Palace, Liverpool di Ambang Juara
Dampak Cedera Pada Performa Jovic dan Klub
Cedera yang berulang pada Luka Jovic memberikan dampak signifikan terhadap performanya di lapangan. Selama musim 2024/2025, Jovic belum pernah bermain penuh selama 90 menit dalam satu pertandingan kompetitif. Termasuk saat tampil sebagai pencetak dua gol krusial dalam semifial Coppa Italia. Meski berhasil menunjukkan ketajaman gol, waktu bermainnya yang sangat terbatas hanya sekitar 78 menit. Dalam beberapa laga liga menunjukkan bahwa ia belum pulih sepenuhnya secara fisik dan masih harus lebih banyak berjuang untuk mencapai kondisi prima.
Dampak cedera juga dirasakan oleh klub AC Milan dalam hal strategi pertandingan dan rotasi pemain. Kondisi fisik Jovic yang tidak stabil memaksa pelatih untuk lebih berhati-hati dalam memberikan menit bermain. Sehingga Jovic lebih banyak digunakan sebagai pemain pengganti.
Selain itu, AC Milan harus bergantung pada striker lain seperti Tammy Abraham, Santi Gimenez, dan Joao Felix. Namun, meskipun terdapat persaingan ketat, Jovic mampu mencuri perhatian dan memperoleh menit bermain yang cukup bersaing dengan rekan-rekannya, walaupun performa Abraham dan Gimenez juga belum terlalu stabil.