Nova Arianto Melarang Pemain Timnas Garuda Indonesia U-17 Aktif di Media Sosial

Bagikan

Pelatih Nova Arianto melarang pemain Timnas Garuda Indonesia U-17 aktif bermain media sosial selama masa persiapan menuju Piala Asia U-17 2025.

Nova Arianto Melarang Pemain Timnas Garuda Indonesia U-17 Aktif di Media Sosial

Ini dilakukan agar fokus pemain tidak terpecah. Apalagi suporter Timnas Indonesia punya ekspektasi yang tinggi. Kali ini, FOOTBALL CONSULTANT akan membagikan informasi terbaru mengenai Timnas Garuda Indonesia, serta bagaimana aplikasi ShotsGoal bisa menjadi aplikasi terbaik untuk anda yang ingin mengetahui perkembangan dari Timnas Indonesia serta perjalananya menuju piala dunia 2026.

Kebijakan Nova Arianto Membatasi Media Sosial Pemain U-17

Nova Arianto, pelatih Timnas Garuda Indonesia U-17, bikin aturan baru yang bikin heboh. Para pemain muda berbakat ini nggak boleh main-main media sosial selama persiapan Piala Asia U-17 2025. Kebijakan ini bukan tanpa alasan, tapi betul-betul demi kebaikan tim yang sedang fokus mempersiapkan diri.

Larangan ini mulai diterapkan sejak tim melakukan persiapan intensif di Bandung. Para pemain diminta untuk benar-benar menahan diri dari update status, posting foto, atau bahkan sekadar cek-cek timeline. Waktu mereka harus dicurahkan penuh untuk latihan dan persiapan mental menghadapi kompetisi besar.

Meski begitu, Nova nggak langsung melarang total penggunaan ponsel. Dia masih ngasih kelonggaran, kok. Ada jam-jam tertentu di mana pemain masih boleh pegang HP. Tapi di waktu istirahat, semua HP harus dikumpulkan supaya pikiran pemain nggak kemana-mana dan bisa istirahat dengan tenang.

Jangan biarkan iklan mengganggu momen seru pertandingan. Download apk ShotsGoal sekarang dan saksikan pertandingan Timnas secara langsung tanpa gangguan.

Alasan di Balik Larangan Bermedia Sosial

Kenapa sih Nova Arianto sampai melarang anak didiknya main medsos? Rupanya ini karena ekspektasi masyarakat Indonesia yang super tinggi terhadap timnas muda ini. “Yang pasti saat ini pemain saya sarankan tidak melihat media sosial karena saya tahu secara ekspektasi masyarakat sangat besar ya,” ujar Nova saat diwawancarai di Stadion Pakansari.

Media sosial memang kadang bisa bikin mental pemain terganggu. Komentar netizen yang beragam, mulai dari dukungan hingga kritik pedas, bisa menggoyahkan fokus pemain. Nova nggak mau anak-anak asuhnya terlena dengan pujian atau malah down karena kritikan yang kadang nggak membangun.

Selain itu, Nova juga pengen anak didiknya konsentrasi penuh sama taktik dan strategi. Medsos sering kali jadi tempat bocornya informasi tim yang harusnya dirahasiakan. Belum lagi, waktu yang terbuang buat scroll-scroll feed yang sebenernya bisa dipakai buat istirahat atau mematangkan persiapan.

Baca Juga: Patrick Kluivert Bocorkan Jadwal Timnas Sepak Bola Indonesia, Jelang Laga Lawan Australia 

Aturan dan Konsekuensi Bagi Pelanggar

Aturan yang dibuat Nova ternyata nggak main-main. Pemain yang ketahuan masih aktif di media sosial bisa kena denda Rp500 ribu. Bahkan, kalau masih bandel, nggak menutup kemungkinan pemain tersebut bakal dicoret dari skuad. Sanksi yang cukup berat buat para pemain muda yang masih belum punya penghasilan tetap.

Tentu saja, aturan ini bukan untuk mengekang pemain, tapi lebih pada mendisiplinkan mereka. Nova ingin menanamkan mental juara sejak dini. Bagian dari proses itu adalah kemampuan untuk menahan diri dan fokus pada tujuan utama, yaitu prestasi di Piala Asia U-17 2025.

Menariknya, aturan larangan bermedia sosial bukan hal baru di timnas junior. Salah satu pemain, Evandra Florasta, mengungkapkan bahwa aturan serupa sudah diterapkan sejak AFF. Setiap kali Training Camp (TC) dimulai, pemain dilarang posting story atau status sampai turnamen selesai.

Tanggapan Pemain Terhadap Kebijakan

Bagaimana respon para pemain muda Timnas Garuda Indonesia menghadapi larangan tersebut? Ternyata, mereka menerimanya dengan lapang dada. Evandra Florasta bahkan bilang, “Anak-anak nggak ada yang langgar. Nggak berani semua. Demi kebaikan bersama.” Pernyataan ini menunjukkan bahwa para pemain memahami tujuan di balik kebijakan tersebut.

Para pemain U-17 ini sadar betul bahwa kesempatan membela Timnas Indonesia adalah hal yang langka dan berharga. Mereka nggak mau kehilangan kesempatan emas cuma gara-gara nggak bisa menahan diri dari godaan media sosial. Prioritas jelas: prestasi dulu, medsos belakangan.

Meskipun begitu, pasti ada masa di mana mereka kangen update-update dari teman atau keluarga. Namun, komitmen terhadap tim dan rasa takut akan sanksi yang berat membuat mereka lebih memilih untuk patuh pada aturan yang sudah ditetapkan.

Dampak Positif Pembatasan Media Sosial

Langkah Nova ini terbukti punya dampak positif buat tim. Tanpa gangguan notifikasi dan komentar netizen, pemain bisa lebih fokus pada latihan dan persiapan pertandingan. Mereka juga punya waktu lebih banyak buat beristirahat dan memulihkan kondisi fisik.

Secara mental, pemain juga terlindungi dari tekanan berlebihan. Nggak perlu pusing mikirin ekspektasi tinggi dari suporter atau komentar negatif yang bisa bikin down. Mereka cuma perlu fokus pada instruksi pelatih dan tampil maksimal di lapangan.

Kebijakan ini juga mengajarkan disiplin dan profesionalisme kepada pemain muda. Di era digital yang serba terhubung, kemampuan untuk membatasi diri dari godaan media sosial adalah skill penting yang akan berguna sepanjang karier mereka sebagai atlet profesional. Nova nggak cuma melatih skill bola mereka, tapi juga membentuk karakter juara.